postingan ini hadir setelah INDONESIA bisa masuk ke final piala AFF setelah menang agregat 2-0 dari filiphina, yuuuhhhuuuu!!!!! seneng banget ni,, :)
saya do'akan semoga tahun ini indonesia bisa menjadi juara AFF, Amin!!! GO INDONESIA!!!! ^^
langsung aja ke inti bumi permasalahan ya, hehe,,
ok, disini saya akan memposting tentang instal ubuntu di VMware, kalo bahasa kerennya sih, instal OS di atas OS, nah begitulah bunyinya kata orang-orang. Saya juga akan sertakan lengkap dengan screen shotnya (emang di kasih tugasnya kaya gitu sih), :D
ok, langsung aja deh,,
1. Buka program VMwarenya.
2. Pilih file -- > new --> virtual machine (bisa dengan ctrl+N).
3. Pilih custom kemudian klik next.
4. Pilih next lagi.
5. Pilih installer disc image file (iso), kemudian browse dimana file iso itu berada, kemudian next.
6. Isi data terserah Anda, beserta passwordnya.
7. Lalu next aja.
8. Pilih next lagi.
9. Pilih untuk memory, disini saya pilih yang 256 MB, lalu next.
10. Klik pada do not use a network connection, lalu next.
11. Kemudian next.
12. Create a new virtual disk --> next.
13. Langsung next lagi aja.
14. Disini saya ubah maximum sizenya menjadi 5 GB, kemudian pilih split virtual disk into 2 GB files (ini maksudnya untuk partisi), lalu next.
15. Lalu next aja.
16. The last, clik finish. ;)
Nah untuk setting pas install ubuntunya pasti udah pada bisa ya, yakin deh. Tinggal next2 aja trus sesuaikan sama keingin hati sendiri. (soalnya saya udah ngantuk ni, trus besoknya juga ada kuliah pagi, kan gaswat tuh kalo ampe kesiangan, :D ).
dicukupkan sekian aja ya postingan kali ini, terimakasih buat yang udah baca. :)
wassalamu'alaikum. Have a nice dream all,, :)
-_- ZZzzzzzzZZZzzzzzZzzzz.................
Dalam postingan ini saya akan membahas mengenai macam-macam teknologi harddisk.
Yaitu ada teknologi RAID (Redudancy Array of Independent Disk), HAS (Host Attached Storage), dan NAS (Network Attached Storage).
Yang pertma kita bahas menganai RAID.
RAID merupakan singkatan dari Redundant Array of Inexpensive Disks. Namun, beberapa mengartikannya sebagai Redundant Array of Independent Disks. Sesuai namanya, array, RAID merupakan gabungan beberapa hard disk yang terhubung satu sama lain. Meski terdiri dari beberapa HD, sistem operasi akan membacanya sebagai satu disk.
Saat menyimpan sebuah data, data yang sama akan disimpan dalam hard disk lain, sehingga tingkat kegagalan penyimpanan data akibat kerusakan disk akan berkurang. Sebaliknya, data dalam setiap hard disk juga akan dibaca pada waktu bersamaan. Dengan begitu, akses data akan lebih cepat karena jika satu hard disk gagal terbaca, maka data yang sama pada hard disk lain akan menggantikannya.
Karena kemampuannya lebih tinggi dibanding hard disk biasa, RAID umumnya digunakan untuk server. berikut adalah beberapa server yang menggunakan teknologi RAID :
Buffalo TeraStation Home Server NAS (1TB)
Bila anda ingin memiliki banyak NAS tanpa mengeluarkan banyak uang maka Buffalo
TeraStation Home Server NAS adalah pilihannya.
Maxtor OneTouch III Turbo Edition RAID 0/1, USB 2.0/FireWire 400/FireWire 800 (1TB)
Maxtor's OneTouch III Turbo Edition sudah dipaket dengan banyak fitur dan
kapabilitas dengan harga terjangkau. Diantar hardDisk komputer desktop ini
adalah pemenangnya.
Iomega NAS 200d (750GB with print server)
Sebuah kotak NAS yang bagus untuk bisnis skala menengah, tetapi setupnya dapat
menjadi masalah.
LaCie Biggest F800 (1TB)
LaCie's RAID-capable external hard drive array mempunyai kapasitas ruang yang
sangat besar tetyapi dapat dijangkau oleh budget perusahaan kecil sekalipun.
Buffalo TeraStation NAS
harga murah dan setup yang mudah, sangat cocok untuk pemakaian dirumah atau
bisnis skala kecil.
LEVEL PADA RAIDAda 5 level pada RAID, mulai dari RAID 1 hingga RAID 5. Penomoran ini
semata-mata hanyalah menunjukkan perbedaan metoda yang dipakai untuk
memproteksi data harddisk dan tidak ada hubunggannya dengan tingkat kecepatan
maupun kualitas. Tiap level RAID didesain khusus untuk aplikasi khusus.
Pemilihan RAID yang tepat untuk server ditentukan berdasarkan cara memakai
jaringan.
RAID level 1
RAID 1 identik dengan total redundansi dimana 2 harddisk yang masing-masing
samakapasitasnya menyalin isi (mirorring) data disk satu sama lainnya. Yang
satu secara otomatis dan secara terus menerus melakukan back-up terhadap yang
lainnya. Operasi dialihkan ke salah satu dari drive tunggal yang normal bila
yang lainnya rusak.
RAID 1 didesain untuk menangani data yang teramat penting (bernilai amat
mahal/sulit diganti bila hilang). Konsep kerja ini menyebabkan kapasitas total
harddisk akan berkurang setengahnya walau tidak mempengaruhi performance
keseluruhan. Kontroller RAID 1 yang lebih canggih biasanya mampu mengirimkan
data sebanyak 2 kali lipat dengan cara membaca sektor-sektor yang bersangkutan
dari 2 drive secara serentak.
RAID level 2
Cara kerjanya adalah dengan memisahkan masing-masing bit dari byte/blok data
pada drive yang terpisah dan menambahkannya pada beberapa drive lainnya untuk
pemeriksaan kesalahan. Misalnya RAID level 2 akan menyimpan sebuah 16 bit
digital secara satu per satu bit pada 16 drive dengan 5 drive ditambahkan untuk
dicadangkan pada proses pemeriksaan kesalahan. Dari seluruh total kapasitas
disk, sebanyak 37,5 % digunakan untuk byte pemeriksaan kesalahan data.
RAID level 2 tidak cocok digunakan untuk menyimpan file data dengan ukuran yang
kecil. Keuntungan penggunaan RAID Level 2 adalah kecepatan transfer data yang
tinggi. Hal ini didapat karena drive mengirimkan data secara paralel. Setiap
kesalahan yang terjadi akan dikoreksi tanpa menimbulkan waktu tunda sedikitpun karena
kontrolernya dapat memanfaatan informasi yang ada tanpa perlu membaca ulang
drive lagi.
RAID level 3
RAID level 3 memanfaat prinsip pendeteksian kesalahan bukan mengkoreksi
kesalahan. Pendeteksian kesalahan dilakukan dengan pemrosesan pemeriksaan paritas.
Saat error terdeteksi oleh kontroler maka RAID akan membaca ulang data pada
drive untuk menyelesaikan masalah error tersebut. Artinya seluruh piringan disk
pada RAID akan berputar lebih banyak dari biasanya. RAID 3 biasanya digunakan
pada Superkomputer.
RAID level 4
RAID level 4 bekerja pada level sektor bukannya level bit. Sebuah file pada
RAID 4 akan dipecah menjadi beberapa sektor dimana setiap sektorna akan
disebarkan pada semua drive. Lalu nantinya sektor itu akan dibaca secara
serial. Pertama dari drive ke 1,lalu ke 3 , dst.
Untuk pendeteksian kesalahan RAID 4 menambahkan sebuah drive paritas dan
kontroler RAID 4 dapat memperbaiki performancenya dengan teknik data striping.
Dua atau lebih sektor dari drive yang berlainan dapat dibaca secara serentak
lalu disimpan pada RAM berkecepatan tinggi dan secara berurutan akan dikirimkan
ke user dengan kecepatan tinggi.
Operasi penulisan lebih lamban dari operasi pembacaan. Hal ini dikarenakan RAID
4 memakai teknologi baca setelah tulis. Artinya setelah data dituliskan ke disk
lalu dilakukan pembacaan untuk menentukan paritas kemudian data paritas
tersebut dituliskan ke drive parity.
RAID level 5
RAID 5 melenyapkan drive parity yang ada pada RAID 4. Informasi pemeriksaan
paritas ditambahkan sebagai sektor biasa yang menjelajahi seluruh disk pada
RAID persis sepeti halnya data biasa lainnya. Keuntungannya adalah kontroler
RAID 5 mampu menyediakan kempuan data striping dan elevator seeking.
Sekarang kita bahas mengenai HAS.
Host-Attached Storage (HAS) adalah pengaksesan storage melalui port M/K
lokal. Port-port ini menggunakan beberapa teknologi. PC biasanya menggunakan
sebuah arsitektur bus M/K yang bernama IDE atau ATA. Arsitektur ini mendukung
maksimal 2 drive per M/K bus. Arsitektur yang lebih baru yang menggunakan
simplified cabling adalah SATA. High-end workstation dan server biasanya
menggunakan arsitektur M/K yang lebih rumit, seperti SCSI atau fiber channel
(FC).
SCSI adalah sebuah arsitektur bus. Medium fisiknya biasanya adalah kabel ribbon
yang memiliki jumlah konduktor yang banyak (biasanya 50 atau 68). Protokol SCSI
mendukung maksimal 16 device dalam bus. Biasanya, device tersebut termasuk
sebuah controller card dalam host (SCSI initiator, yang meminta operasi) dan
sampai 15 storage device (SCSI target, yang menjalankan perintah). Sebuah SCSI
disk adalah sebuah SCSI target yang biasa, tapi protokolnya menyediakan
kemampuan untuk menuliskan sampai 8 logical unit pada setiap SCSI target.
Penggunaan logical unit addressing biasanya adalah perintah langsung pada
komponen dari array RAID atau komponen dari removable media library .
FC adalah sebuah arsitektur seri berkecepatan tinggi yang dapat beroperasi pada
serat optik atau pada kabel copper 4-konduktor. FC mempunyai dua varian.
Pertama adalah sebuah switched fabric besar yang mempunyai 24-bit space alamat.
Varian ini diharapkan dapat mendominasi di masa depan dan merupakan dasar dari
storage-area network (SAN). Karena besarnya space alamat dan sifat switched
dari komunikasi, banyak host dan device penyimpanan dapat di-attach pada
fabric, memungkinkan fleksibilitas yang tinggi dalam komunikasi M/K. Varian FC
lain adalah abritrated loop (FC-AL) yang bisa menuliskan 126 device (drive dan
controller).
Banyak variasi dari device penyimpanan yang cocok untuk digunakan sebagai HAS.
Beberapa diantaranya adalah hard disk, RAID array, serta drive CD, DVD dan
tape. Perintah M/K yang menginisiasikan transfer data ke HAS device adalah
membaca dan menulis logical data block yang diarahkan ke unit penyimpanan
teridentifikasi yang spesifik (seperti bus ID, SCSI ID, dan target logical
unit).
Terakhir adalah NAS.
NAS (Network Attached Storage)adalah tingkat penyimpanan file data komputer yang terhubung ke jaringan
komputer yang menyediakan akses data kepada client. Pada 2010 perangkat NAS
yang mendapatkan popularitas, sebagai metode untuk file sharing antara beberapa
komputer manfaat Potensi jaringan-attached storage, dibandingkan. Ke file
server, termasuk akses data yang lebih cepat, administrasi lebih mudah, dan
konfigurasi sederhana .NAS sistem jaringan peralatan yang mengandung satu atau lebih hard drive,
sering disusun menjadi logis, wadah penyimpanan berlebihan atau array RAID.
Network-attached storage menghapus tanggung jawab melayani file dari server
lain pada jaringan. Mereka biasanya menyediakan akses ke file menggunakan
protokol jaringan file sharing seperti NFS, SMB / CIFS, atau AFP.
Sekian untuk postingan kali ini. Terima kasih banyak 4 readers. :)
Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai masalah-masalah yang mungkin timbul pada harddisk kita, dan cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Ok!! langsung aja ya, cekidot!!
Masalah yang pertama yaitu:
Bagaimana bila harddisk kita terformat??
Wah emang sedih juga kalo harddisk kita terformat, padahal kan pasti data2 yang ada didalamnya sangat penting bagi kita, trus kita juga ngumpulinnya udah lama pastinya, masa harus hilang begitu saja?? Ok, don't worry, ada solusinya yang bisa Anda praktekan kok, yaitu langkah yang pling tepat untuk Anda lakukan adalah lepas harddisk dari pc, lalu hubungkan harddisk tersebut ke computer lain (bisa menggunakan kabel data USB 2.0 to IDE/SATA), kemudian gunakan software untuk mengembalikan data (ini bisa Anda search di google, banyak ko), contohnya get data back, dll. Second Problem :
Bagaimana bila data pada harddisk kita kena penyakit virus??
Disini saya akan membahas tentang cara mengatasi harddsik yang terinfeksi oleh virus yang bernama Winsta, yaitu virus yang memakan lahan kosong pada harddisk kita, jadi tiba2 harddisk kita penuh begitu saja, padahal kita tidak memasukkan apa2 ke harddisk kita. langsung aja deh, ini nih solusinya.
1. Gunakan Dr Web CureIt. Download Dr Web CureIt di situs freedrweb.com untuk menghapus virus 2. Perbaiki regitri Windows yang sudah dimodifikasi oleh virus. Caranya, pertama-tama, salin script di bawah ini ke file Wordpad. [Version] Signature=”$Chicago$” Provider=Vaksincom Oyee [DefaultInstall] AddReg=UnhookRegKey DelReg=del [UnhookRegKey] HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced, ShowSuperHidden,0×00010001,1 HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced, SuperHidden,0×00010001,1 HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced, HideFileExt,0×00010001,0 HKLM, SOFTWARE\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,”regedit.exe “%1″” HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon, Shell,0, “Explorer.exe” [del] HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\MRxCls HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\MRxNet HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Services\MRxCls HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Services\MRxNet HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXClS HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXNET HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXClS HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXNET Kemudian, simpan file dengan nama ‘repair.inf’. Gunakan pilihan Save as type menjadi Text Document agar tidak terjadi kesalahan. Lalu, klik kanan file ‘repair.inf’, pilih ‘Install’ dan restart komputer. “Bersihkan temporary file, hal ini agar dapat mencegah sisa trojan yang mencoba aktif kembali. Gunakan tools seperti ATF Cleaner atau gunakan fitur Windows yaitu Disk Clean-Up,” tulis Adi. Selain itu, berikut adalah script darurat yang bisa digunakan untuk mencegah agar Winsta tidak kembali menginfeksi. Simpan script berikut dengan nama Winsta.bat (tipe file: Text) @echo off del /f c:\windows\system32\winsta.exe rem rd c:\windows\system32\winsta.exe md c:\windows\system32\winsta.exe del /f c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys rem rd c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys md c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys del /f c:\windows\system32\drivers\mrxcls.sys rem rd c:\windows\system32\drivers\mrxcls.sys md c:\windows\system32\drivers\mrxcls.sys attrib +r +h +s c:\windows\system32\winsta.exe attrib +r +h +s c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys attrib +r +h +s c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys Setelah selesai, klik ganda file Winsta.bat yang dihasilkan. Untuk pembersihan yang optimal dan mencegah infeksi ulang, scan kembali menggunakan antivirus yang ter-update dan mengenali virus ini dengan baik.
Sekarang lanjut ke masalah berikutnya.
Bagaimana kalau partisi pada harddisk hilang atau terhapus?
Pada keadaan ini computer masih bisa login ke windows (jika partisi yang hilang bukan partisi dimana MBR berada). Partisi tidak bisa tampil pada windows eksplorer. Coba dicheck dulu dengan cara klik kanan My Computer > Manage > pada storage pilih Disk Management. Coba dilihat pada jendela sebelah kanan, terlihat apa tidak partisi yang hilang atau tidak muncul tadi. Setelah itu gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang atau terhapus. Misalnya software yang bernama Partition Find and Mount Pro. Menggunakannyapun cukup mudah dan sederhana, yaitu setelah program dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari pilihan yang tersedia > klik scan. Jika sudah ketemu partisi yang dicari (partisi yang hilang atau terhapus) klik Mount As ikuti perintah selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang sudah muncul kembali.
Masalah selanjutnya.
Bagaimana jika harddisk tidak terdeteksi?
Untuk melihat apakah harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan cara : pada saat computer booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol delete atau F2 (tergantung merk motherboardnya), kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan tampil sejumlah harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. Ini bisa diatasi dengan cara memasang kembali kabel data IDE/ SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar. Ini bisa diatasi dengan cara mengatur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper sdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi. Dan solusinya adalah, ya beli harddisk baru dong. Masa mau pake disket?? hehehe.
Ok, lanjut to the next problem.
Bagaimana jika harddisk lambat dalam mengakses data atau file, alias lemot?
Problem ini biasanya disebabkan oleh bad sector gan. Muncul deh pertanyaan baru. Nah bagaimana untuk mengatasi bad sector tersebut?
Jika pada hardisk kita sudah terdapat Bad sector, segeralah untuk mengatasinya, jika tidak bad sector akan terus menyebar yang akhirnya akan membuat hardisk kita tutup usia alis rusak total, langkah awal minimal kita harus membackup data-data penting ke media lain untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.
Sebenarnya bad sector tersebut susah disembuhkan dengan software karena bad sector merupakan hardware problem. yang bisa dilakukan oleh software hanya sekedar menganalysis sector berapa sampai berapa yang kena bad sector pada hardisk dan selanjutnya mengisolasi biar biar tidak menyebar.
Untuk kasus bad sector yang tidak terlalu berat dan hardisk masih bisa dibaca/didetect oleh komputer, kita dapat mengatasinya menggunakan software tertentu seperti R-Studio atau HDD Regenerator.
Nah itulah beberapa masalah yang sering muncul pada harddisk dan cara untuk mengatasinya. Dengan begitu berarti berakhir pula postingan kali ini, di cukupkan sekian aja ya, thanks a lot buat yang udah baca. :)
Wassalamu'alaikum wr. wb. ^^
Sumber :
http://rahmabasel.blogspot.com dan http://www.karbazon.co.cc
Kali ini saya akan menjelaskan tentang memori komputer.
Memori komputer adalah tempat penyimpanan data di komputer, jadi dapat diartikan bahwa segala aktivitas yang ada di komputer, itu semua akan di simpan di dalam memori. Semaki besar memori yang disediakan, maka semakin banyak data maupun instruksi yang dapat diolah.
Ada beberapa tipe memori, dan dibawah ini adalah type dan penjelasannya :
RAM (random Access memory): Memori ini adalah memori utama. Istilah dari RAM ini digunakan untuk memori yang berfungsi untuk membaca dan menuliskan data. Dengan fungsi tersebut maka Anda bisa menjalankan dua aktifitas sekaligus, yaitu menulis dari RAM dan membaca data dari RAM.
ROM (read-only memory): Hampir sejumlah besar computer memiliki ROM atau Read Only Memory yang memegang intruksi untuk menyalakan sebuah computer. Tidak seperti RAM, ROM tidak dapat digunakan untuk menulis Data.
PROM (programmable read-only memory): PROM adalah chip memori yang dapat menyimpan program. Tetapi sekali PROM digunakan, kita tidak akan dapat membersihkan dan menyimpan kembali data lainnya.
EPROM (erasable programmable read-only memory): EPROM adalah jenis khusus dari memori PROM, dimana EPROM ini dapat dihapus dengan menggunakan cahaya ultraviolet.
EEPROM (electrically erasable programmable read-only memory): EEPROM merupakan type khusus dari PROM, dimana EEPROM ini dapat dihapus dengan menggunakan adanya tegangan listrik
Sejarah perkembangan RAM 1. R A M
RAM yang merupakan singkatan dari Random Access Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar – besaran oleh Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).
2. D R A M
Pada tahun 1970, IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM. DRAM sendiri merupakan singkatan dari Dynamic Random Access Memory. Dinamakan Dynamic karena jenis memori ini pada setiap interval waktu tertentu, selalu memperbarui keabsahan informasi atau isinya. DRAM mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi, yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
3. FP RAM
Fast Page Mode DRAM atau disingkat dengan FPM DRAM ditemukan sekitar tahun 1987. Sejak pertama kali diluncurkan, memori jenis ini langsung mendominasi pemasaran memori, dan orang sering kali menyebut memori jenis ini “DRAM” saja, tanpa menyebut nama FPM. Memori jenis ini bekerja layaknya sebuah indeks atau daftar isi. Arti Page itu sendiri merupakan bagian dari memori yang terdapat pada sebuah row address. Ketika sistem membutuhkan isi suatu alamat memori, FPM tinggal mengambil informasi mengenainya berdasarkan indeks yang telah dimiliki. FPM memungkinkan transfer data yang lebih cepat pada baris (row) yang sama dari jenis memori sebelumnya. FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns. Selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwidth) sebesar 188,71 Mega Bytes (MB) per detiknya. Memori FPM ini mulai banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 286, 386 serta sedikit 486.
4. EDO RAM
Pada tahun 1995, diciptakanlah memori jenis Extended Data Output Dynamic Random Access Memory (EDO DRAM) yang merupakan penyempurnaan dari FPM. Memori EDO dapat mempersingkat read cycle-nya sehingga dapat meningkatkan kinerjanya sekitar 20 persen. EDO mempunyai access time yang cukup bervariasi, yaitu sekitar 70ns hingga 50ns dan bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz. Walaupun EDO merupakan penyempurnaan dari FPM, namun keduanya tidak dapat dipasang secara bersamaan, karena adanya perbedaan kemampuan. Memori EDO DRAM banyak digunakan pada sistem berbasis Intel 486 dan kompatibelnya serta Pentium generasi awal.
5. SDRAM PC66
Pada peralihan tahun 1996 – 1997, Kingston menciptakan sebuah modul memori dimana dapat bekerja pada kecepatan (frekuensi) bus yang sama / sinkron dengan frekuensi yang bekerja pada prosessor. Itulah sebabnya mengapa Kingston menamakan memori jenis ini sebagai Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM). SDRAM ini kemudian lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz. Berbeda dengan jenis memori sebelumnya yang membutuhkan tegangan kerja yang lumayan tinggi, SDRAM hanya membutuhkan tegangan sebesar 3,3 volt dan mempunyai access time sebesar 10ns. Dengan kemampuannya yang terbaik saat itu dan telah diproduksi secara masal, bukan hanya oleh Kingston saja, maka dengan cepat memori PC66 ini menjadi standar memori saat itu. Sistem berbasis prosessor Soket 7 seperti Intel Pentium klasik (P75 – P266MMX) maupun kompatibelnya dari AMD, WinChip, IDT, dan sebagainya dapat bekerja sangat cepat dengan menggunakan memori PC66 ini. Bahkan Intel Celeron II generasi awal pun masih menggunakan sistem memori SDRAM PC66. 6. SDRAM PC100
Selang kurun waktu setahun setelah PC66 diproduksi dan digunakan secara masal, Intel membuat standar baru jenis memori yang merupakan pengembangan dari memori PC66. Standar baru ini diciptakan oleh Intel untuk mengimbangi sistem chipset i440BX dengan sistem Slot 1 yang juga diciptakan Intel. Chipset ini didesain untuk dapat bekerja pada frekuensi bus sebesar 100MHz. Chipset ini sekaligus dikembangkan oleh Intel untuk dipasangkan dengan prosessor terbaru Intel Pentium II yang bekerja pada bus 100MHz. Karena bus sistem bekerja pada frekuensi 100MHz sementara Intel tetap menginginkan untuk menggunakan sistem memori SDRAM, maka dikembangkanlah memori SDRAM yang dapat bekerja pada frekuensi bus 100MHz. Seperti pendahulunya PC66, memori SDRAM ini kemudian dikenal dengan sebutan PC100. Dengan menggunakan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC100 mempunyai access time sebesar 8ns, lebih singkat dari PC66. Selain itu memori PC100 mampu mengalirkan data sebesar 800MB per detiknya. Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal. 8. DR DRAM
Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM.Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya! (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.
9. RDRAM PC800
Masih dalam tahun yang sama, Rambus juga mengembangkan sebuah jenis memori lainnya dengan kemampuan yang sama dengan DRDRAM. Perbedaannya hanya terletak pada tegangan kerja yang dibutuhkan. Jika DRDRAM membutuhkan tegangan sebesar 2,5 volt, maka RDRAM PC800 bekerja pada tegangan 3,3 volt. Nasib memori RDRAM ini hampir sama dengan DRDRAM, kurang diminati, jika tidak dimanfaatkan oleh Intel. Intel yang telah berhasil menciptakan sebuah prosessor berkecepatan sangat tinggi membutuhkan sebuah sistem memori yang mampu mengimbanginya dan bekerja sama dengan baik. Memori jenis SDRAM sudah tidak sepadan lagi. Intel membutuhkan yang lebih dari itu. Dengan dipasangkannya Intel Pentium4, nama RDRAM melambung tinggi, dan semakin lama harganya semakin turun.
10. SDRAM PC133
Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.
11. SDRAM PC150
Perkembangan memori SDRAM semakin menjadi – jadi setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya. Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.
12. DDR SDRAM
Masih di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory. Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100 – 133 MHz akan bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.
13. DDR RAM
Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya. Perbedaan DDR2 dengan DDR
14. DDR2 RAM
Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda. Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik. Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori. Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung DDR2.
15. DDR3 RAM
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM
EVOLUSI MODUL Selain mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan modul memori juga dikembangkan. Dari yang sederhana yaitu SIMM sampai RIMM. Berikut penjelasan singkatnya. 1. S I M M Kependekan dari Single In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada salah satu sisi sirkuit PCB. Memori jenis ini hanya mempunyai jumlah kaki (pin) sebanyak 30 dan 72 buah. SIMM 30 pin berupa FPM DRAM, banyak digunakan pada sistem berbasis prosessor 386 generasi akhir dan 486 generasi awal. SIM 30 pin berkapasitas 1MB, 4MB dan 16MB. Sedangkan SIMM 70 pin dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang digunakan bersama prosessor 486 generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin diproduksi pada kapasitas 4MB, 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. 2. D I M M Kependekan dari Dual In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada kedua sisi PCB, saling berbalikan. Memori DIMM diproduksi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu dengan jumlah kaki 168 dan 184. DIMM 168 pin dapat berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM, dengan kapasitas mulai dari 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184 pin berupa DDR SDRAM. 3. SODIMM Kependekan dari Small outline Dual In-Line Memory Module. Memori ini pada dasarnya sama dengan DIMM, namun berbeda dalam penggunaannya. Jika DIMM digunakan pada PC, maka SO DIMM digunakan pada laptop / notebook. SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kakai sebanyak 72, dan satunya berjumlah 144 buah 4. RIMM / SORIMM RIMM dan SORIMM merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM pada dasarnya sama dengan DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM. Karena menggunakan teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan kecepata, memori ini jadi cepat panas sehingga pihak Rambus perlu menambahkan aluminium untuk membantu melepas panas yang dihasilkan oleh memori ini.
Sekarang kita akan membahas tentang PC Rating dan cara perhitungannya.
Untuk memory sebuah (satu keping) memiliki bandwitdh data sebanyak
64bits, itu sama dengan 8 bytes data (bus width).
Karena DDR RAM (double data rate) selalu dikali dengan 2 (Cycle per
clock), maka setiap FSB yg berjalan selalu dikalikan 2.
Maka hubungan antara Bus speed (MT/s) dan clock speed (Mhz) memory adalah: Bus Speed = Clock speed x 2 Cycle per clock. Bandwidth memory = Bus Speed x 8 bytes (64 bites) Jadi lebih lengkapnya: Untuk DDR
———— Clock(MHz) | Bus Speed (MT/s) | Bandwidth memory (MBps) | Modules Standar
——————————————————————————————
100,0 DDR 200 200 x 8 = 1.600 PC 1600
133,33 DDR 266 266 x 8 = 2.133 PC 2100
150,0 DDR 300 300 x 8 = 2.400 PC 2400
166,66 DDR 333 333 x 8 = 2.667 PC 2700
183 DDR 366 367 x 8 = 3.000 PC 3000
200,0 DDR 400 400 x 8 = 3.200 PC 3200
216 DDR 433 433 x 8 = 3.466 PC 3500
233,33 DDR 466 466 x 8 = 3.733 PC 3700
250,0 DDR 500 500 x 8 = 4.000 PC 4000
266,66 DDR 533 533 x 8 = 4.266 PC 4300 Untuk DDR2
———— Clock(MHz) | Bus Speed (MT/s) | Bandwidth memory (MBps) | Modules Standar
———————————————————————————-
200,0 DDR2 400 400 x 8 = 3.200 PC2 3200
266,66 DDR2 533 533 x 8 = 4.266 PC2 4300
333,33 DDR2 666 666 x 8 = 5.333 PC2 5400
400 DDR2 800 800 x 8 = 6.400 PC2 6400 untuk “Dual Channel DDR” (khusus untuk mobo yg sudah
mensupportnya), perhitungan dasar untuk dual channel adalah bila 1
keping memory memiliki lebar data 64 bits, maka untuk dua keping yg
“identik” akan menghasilkan 2 x 64 bits = 128 bits bandwidth. Maka dari 128 bits itu sama dengan 16 bytes. Kita ambil contoh untuk yg 200 MHz maka perhitungannya menjadi 400 MHz x 16 bytes (128 bits) = 6.400 MBps. Bagaimana dengan perhitungan memory SDRAM (Single DataRate RAM)?
Untuk SDRAM tidak mengenal perkalian dua, karena bekerja 1 kali siklus
per clock, maka bandwidth untuk SDRAM yaitu : 133.33MHz x 8 bytes (64 bits) = 1.066 MBps
100MHz x 8 bytes (64 bits) = 800 MBps
66MHz x 8 bytes (64b bits) = 533 MBps MT/s = MegaTransfer per second
MHz = MegaHertz
MBps = Megabytes per second
PARiTy = System pengecekan error pada memory.
ECC = Pengembangan dari Parity. Timing pada memory tidak lain tidak bukan adalah delay (jeda). Memory memiliki banyak sekali timing (tcl, trp, trcd, tras, trc, trrd, tref, etc), tapi yg paling berpengaruh pada performa adalah Tcl (Cmd Length), Trp (Row Precharge), Trcd (Row to Column Delay) dan Tras (Row Address Strobe). Semua istilah2 ini muncul karena memory pada dasarnya disusun secara array dalam baris dan kolom. Pada memory yg berkualitas tinggi, kemampuan responnya cukup baik sehingga memiliki timing yg rendah/ketat. Timing ketat sekarang (tcl-trp-trcd-tras) 2-2-2-5/1.5-2-2-5 (winbond based) umumnya bisa berjalan 250~270mhz. Sedangkan timing longgar 2.5-3-3-7/3-4-4-8 (samsung tccd/hynix/micron) bisa berjalan 260~300mhz. semakin kecil timing semakin baik, artinya untuk clock yg sama, respon semakin cepat juga. Dilain pihak, semakin tinggi clock juga mempercepat proses baca/tulis memory. Ada titik keseimbangan, dimana misalnya dg timing ketat 2-2-2-5 250mhz akan sama bandwidthnya dg timing longgar 2.5-3-3-8 275mhz. Dicari, karakteristik mana yg lebih cocok dg systemnya. Untuk amd, pada jaman athlon xp bandwidth terbatas oleh fsb (400mhz) sehingga walaupun clock memory tinggi tapi kalo fsb rendah, efisiensi akan menurun dan tak akan lebih dari kemampuan transfer rate fsb.
Intel sendiri berjalan pada fsb 400,533,800,1000mhz, terlihat jelas disini kalo seberapa besarnya clock memory masih dapat ditangani oleh fsb yang tinggi. Pada A64, limitasi ini sudah tidak ada. Karena kendala bottleneck pada fsb diatasi dengan menggunakan hypertransport.
Berikut adalah tabel dari tipe RAM dan penjelasan spesifikasinya :
Oke readers, dicukupkan sekian dulu postingan kali ini, mudah-mudahan ada manfaatnya,, Amin,,!!! thanks for visit my blog,, ^^