Asslamu'alaikum wr.wb. :)
Dalam postingan ini saya akan membahas mengenai macam-macam teknologi harddisk.
Yaitu ada teknologi RAID (Redudancy Array of Independent Disk), HAS (Host Attached Storage), dan NAS (Network Attached Storage).
Yang pertma kita bahas menganai RAID.
RAID merupakan singkatan dari Redundant Array of Inexpensive Disks. Namun, beberapa mengartikannya sebagai Redundant Array of Independent Disks. Sesuai namanya, array, RAID merupakan gabungan beberapa hard disk yang terhubung satu sama lain. Meski terdiri dari beberapa HD, sistem operasi akan membacanya sebagai satu disk.
Saat menyimpan sebuah data, data yang sama akan disimpan dalam hard disk lain, sehingga tingkat kegagalan penyimpanan data akibat kerusakan disk akan berkurang. Sebaliknya, data dalam setiap hard disk juga akan dibaca pada waktu bersamaan. Dengan begitu, akses data akan lebih cepat karena jika satu hard disk gagal terbaca, maka data yang sama pada hard disk lain akan menggantikannya.
Karena kemampuannya lebih tinggi dibanding hard disk biasa, RAID umumnya digunakan untuk server. berikut adalah beberapa server yang menggunakan teknologi RAID :
- Buffalo TeraStation Home Server NAS (1TB)
Bila anda ingin memiliki banyak NAS tanpa mengeluarkan banyak uang maka Buffalo
TeraStation Home Server NAS adalah pilihannya.
- Maxtor OneTouch III Turbo Edition RAID 0/1, USB 2.0/FireWire 400/FireWire 800 (1TB)
Maxtor's OneTouch III Turbo Edition sudah dipaket dengan banyak fitur dan
kapabilitas dengan harga terjangkau. Diantar hardDisk komputer desktop ini
adalah pemenangnya.
- Iomega NAS 200d (750GB with print server)
Sebuah kotak NAS yang bagus untuk bisnis skala menengah, tetapi setupnya dapat
menjadi masalah.
- LaCie Biggest F800 (1TB)
LaCie's RAID-capable external hard drive array mempunyai kapasitas ruang yang
sangat besar tetyapi dapat dijangkau oleh budget perusahaan kecil sekalipun.
harga murah dan setup yang mudah, sangat cocok untuk pemakaian dirumah atau
bisnis skala kecil.
LEVEL PADA RAID
Ada 5 level pada RAID, mulai dari RAID 1 hingga RAID 5. Penomoran ini
semata-mata hanyalah menunjukkan perbedaan metoda yang dipakai untuk
memproteksi data harddisk dan tidak ada hubunggannya dengan tingkat kecepatan
maupun kualitas. Tiap level RAID didesain khusus untuk aplikasi khusus.
Pemilihan RAID yang tepat untuk server ditentukan berdasarkan cara memakai
jaringan.
RAID level 1
RAID 1 identik dengan total redundansi dimana 2 harddisk yang masing-masing
samakapasitasnya menyalin isi (mirorring) data disk satu sama lainnya. Yang
satu secara otomatis dan secara terus menerus melakukan back-up terhadap yang
lainnya. Operasi dialihkan ke salah satu dari drive tunggal yang normal bila
yang lainnya rusak.
RAID 1 didesain untuk menangani data yang teramat penting (bernilai amat
mahal/sulit diganti bila hilang). Konsep kerja ini menyebabkan kapasitas total
harddisk akan berkurang setengahnya walau tidak mempengaruhi performance
keseluruhan. Kontroller RAID 1 yang lebih canggih biasanya mampu mengirimkan
data sebanyak 2 kali lipat dengan cara membaca sektor-sektor yang bersangkutan
dari 2 drive secara serentak.
RAID level 2
Cara kerjanya adalah dengan memisahkan masing-masing bit dari byte/blok data
pada drive yang terpisah dan menambahkannya pada beberapa drive lainnya untuk
pemeriksaan kesalahan. Misalnya RAID level 2 akan menyimpan sebuah 16 bit
digital secara satu per satu bit pada 16 drive dengan 5 drive ditambahkan untuk
dicadangkan pada proses pemeriksaan kesalahan. Dari seluruh total kapasitas
disk, sebanyak 37,5 % digunakan untuk byte pemeriksaan kesalahan data.
RAID level 2 tidak cocok digunakan untuk menyimpan file data dengan ukuran yang
kecil. Keuntungan penggunaan RAID Level 2 adalah kecepatan transfer data yang
tinggi. Hal ini didapat karena drive mengirimkan data secara paralel. Setiap
kesalahan yang terjadi akan dikoreksi tanpa menimbulkan waktu tunda sedikitpun karena
kontrolernya dapat memanfaatan informasi yang ada tanpa perlu membaca ulang
drive lagi.
RAID level 3
RAID level 3 memanfaat prinsip pendeteksian kesalahan bukan mengkoreksi
kesalahan. Pendeteksian kesalahan dilakukan dengan pemrosesan pemeriksaan paritas.
Saat error terdeteksi oleh kontroler maka RAID akan membaca ulang data pada
drive untuk menyelesaikan masalah error tersebut. Artinya seluruh piringan disk
pada RAID akan berputar lebih banyak dari biasanya. RAID 3 biasanya digunakan
pada Superkomputer.
RAID level 4
RAID level 4 bekerja pada level sektor bukannya level bit. Sebuah file pada
RAID 4 akan dipecah menjadi beberapa sektor dimana setiap sektorna akan
disebarkan pada semua drive. Lalu nantinya sektor itu akan dibaca secara
serial. Pertama dari drive ke 1,lalu ke 3 , dst.
Untuk pendeteksian kesalahan RAID 4 menambahkan sebuah drive paritas dan
kontroler RAID 4 dapat memperbaiki performancenya dengan teknik data striping.
Dua atau lebih sektor dari drive yang berlainan dapat dibaca secara serentak
lalu disimpan pada RAM berkecepatan tinggi dan secara berurutan akan dikirimkan
ke user dengan kecepatan tinggi.
Operasi penulisan lebih lamban dari operasi pembacaan. Hal ini dikarenakan RAID
4 memakai teknologi baca setelah tulis. Artinya setelah data dituliskan ke disk
lalu dilakukan pembacaan untuk menentukan paritas kemudian data paritas
tersebut dituliskan ke drive parity.
RAID level 5
RAID 5 melenyapkan drive parity yang ada pada RAID 4. Informasi pemeriksaan
paritas ditambahkan sebagai sektor biasa yang menjelajahi seluruh disk pada
RAID persis sepeti halnya data biasa lainnya. Keuntungannya adalah kontroler
RAID 5 mampu menyediakan kempuan data striping dan elevator seeking.
Sekarang kita bahas mengenai HAS.
Host-Attached Storage (HAS) adalah pengaksesan storage melalui port M/K
lokal. Port-port ini menggunakan beberapa teknologi. PC biasanya menggunakan
sebuah arsitektur bus M/K yang bernama IDE atau ATA. Arsitektur ini mendukung
maksimal 2 drive per M/K bus. Arsitektur yang lebih baru yang menggunakan
simplified cabling adalah SATA. High-end workstation dan server biasanya
menggunakan arsitektur M/K yang lebih rumit, seperti SCSI atau fiber channel
(FC).
SCSI adalah sebuah arsitektur bus. Medium fisiknya biasanya adalah kabel ribbon
yang memiliki jumlah konduktor yang banyak (biasanya 50 atau 68). Protokol SCSI
mendukung maksimal 16 device dalam bus. Biasanya, device tersebut termasuk
sebuah controller card dalam host (SCSI initiator, yang meminta operasi) dan
sampai 15 storage device (SCSI target, yang menjalankan perintah). Sebuah SCSI
disk adalah sebuah SCSI target yang biasa, tapi protokolnya menyediakan
kemampuan untuk menuliskan sampai 8 logical unit pada setiap SCSI target.
Penggunaan logical unit addressing biasanya adalah perintah langsung pada
komponen dari array RAID atau komponen dari removable media library .
FC adalah sebuah arsitektur seri berkecepatan tinggi yang dapat beroperasi pada
serat optik atau pada kabel copper 4-konduktor. FC mempunyai dua varian.
Pertama adalah sebuah switched fabric besar yang mempunyai 24-bit space alamat.
Varian ini diharapkan dapat mendominasi di masa depan dan merupakan dasar dari
storage-area network (SAN). Karena besarnya space alamat dan sifat switched
dari komunikasi, banyak host dan device penyimpanan dapat di-attach pada
fabric, memungkinkan fleksibilitas yang tinggi dalam komunikasi M/K. Varian FC
lain adalah abritrated loop (FC-AL) yang bisa menuliskan 126 device (drive dan
controller).
Banyak variasi dari device penyimpanan yang cocok untuk digunakan sebagai HAS.
Beberapa diantaranya adalah hard disk, RAID array, serta drive CD, DVD dan
tape. Perintah M/K yang menginisiasikan transfer data ke HAS device adalah
membaca dan menulis logical data block yang diarahkan ke unit penyimpanan
teridentifikasi yang spesifik (seperti bus ID, SCSI ID, dan target logical
unit).
Terakhir adalah NAS.
Sekian untuk postingan kali ini. Terima kasih banyak 4 readers. :)
Wassalamu'alaikum wr.wb. ^^
0 komentar:
Posting Komentar
Pesan yang Anda ketikkan sangat berarti bagi saya. ^^
Say NO!! to SPAM