postingan ini hadir setelah INDONESIA bisa masuk ke final piala AFF setelah menang agregat 2-0 dari filiphina, yuuuhhhuuuu!!!!! seneng banget ni,, :)
saya do'akan semoga tahun ini indonesia bisa menjadi juara AFF, Amin!!! GO INDONESIA!!!! ^^
langsung aja ke inti bumi permasalahan ya, hehe,,
ok, disini saya akan memposting tentang instal ubuntu di VMware, kalo bahasa kerennya sih, instal OS di atas OS, nah begitulah bunyinya kata orang-orang. Saya juga akan sertakan lengkap dengan screen shotnya (emang di kasih tugasnya kaya gitu sih), :D
ok, langsung aja deh,,
1. Buka program VMwarenya.
2. Pilih file -- > new --> virtual machine (bisa dengan ctrl+N).
3. Pilih custom kemudian klik next.
4. Pilih next lagi.
5. Pilih installer disc image file (iso), kemudian browse dimana file iso itu berada, kemudian next.
6. Isi data terserah Anda, beserta passwordnya.
7. Lalu next aja.
8. Pilih next lagi.
9. Pilih untuk memory, disini saya pilih yang 256 MB, lalu next.
10. Klik pada do not use a network connection, lalu next.
11. Kemudian next.
12. Create a new virtual disk --> next.
13. Langsung next lagi aja.
14. Disini saya ubah maximum sizenya menjadi 5 GB, kemudian pilih split virtual disk into 2 GB files (ini maksudnya untuk partisi), lalu next.
15. Lalu next aja.
16. The last, clik finish. ;)
Nah untuk setting pas install ubuntunya pasti udah pada bisa ya, yakin deh. Tinggal next2 aja trus sesuaikan sama keingin hati sendiri. (soalnya saya udah ngantuk ni, trus besoknya juga ada kuliah pagi, kan gaswat tuh kalo ampe kesiangan, :D ).
dicukupkan sekian aja ya postingan kali ini, terimakasih buat yang udah baca. :)
wassalamu'alaikum. Have a nice dream all,, :)
-_- ZZzzzzzzZZZzzzzzZzzzz.................
Dalam postingan ini saya akan membahas mengenai macam-macam teknologi harddisk.
Yaitu ada teknologi RAID (Redudancy Array of Independent Disk), HAS (Host Attached Storage), dan NAS (Network Attached Storage).
Yang pertma kita bahas menganai RAID.
RAID merupakan singkatan dari Redundant Array of Inexpensive Disks. Namun, beberapa mengartikannya sebagai Redundant Array of Independent Disks. Sesuai namanya, array, RAID merupakan gabungan beberapa hard disk yang terhubung satu sama lain. Meski terdiri dari beberapa HD, sistem operasi akan membacanya sebagai satu disk.
Saat menyimpan sebuah data, data yang sama akan disimpan dalam hard disk lain, sehingga tingkat kegagalan penyimpanan data akibat kerusakan disk akan berkurang. Sebaliknya, data dalam setiap hard disk juga akan dibaca pada waktu bersamaan. Dengan begitu, akses data akan lebih cepat karena jika satu hard disk gagal terbaca, maka data yang sama pada hard disk lain akan menggantikannya.
Karena kemampuannya lebih tinggi dibanding hard disk biasa, RAID umumnya digunakan untuk server. berikut adalah beberapa server yang menggunakan teknologi RAID :
Buffalo TeraStation Home Server NAS (1TB)
Bila anda ingin memiliki banyak NAS tanpa mengeluarkan banyak uang maka Buffalo
TeraStation Home Server NAS adalah pilihannya.
Maxtor OneTouch III Turbo Edition RAID 0/1, USB 2.0/FireWire 400/FireWire 800 (1TB)
Maxtor's OneTouch III Turbo Edition sudah dipaket dengan banyak fitur dan
kapabilitas dengan harga terjangkau. Diantar hardDisk komputer desktop ini
adalah pemenangnya.
Iomega NAS 200d (750GB with print server)
Sebuah kotak NAS yang bagus untuk bisnis skala menengah, tetapi setupnya dapat
menjadi masalah.
LaCie Biggest F800 (1TB)
LaCie's RAID-capable external hard drive array mempunyai kapasitas ruang yang
sangat besar tetyapi dapat dijangkau oleh budget perusahaan kecil sekalipun.
Buffalo TeraStation NAS
harga murah dan setup yang mudah, sangat cocok untuk pemakaian dirumah atau
bisnis skala kecil.
LEVEL PADA RAIDAda 5 level pada RAID, mulai dari RAID 1 hingga RAID 5. Penomoran ini
semata-mata hanyalah menunjukkan perbedaan metoda yang dipakai untuk
memproteksi data harddisk dan tidak ada hubunggannya dengan tingkat kecepatan
maupun kualitas. Tiap level RAID didesain khusus untuk aplikasi khusus.
Pemilihan RAID yang tepat untuk server ditentukan berdasarkan cara memakai
jaringan.
RAID level 1
RAID 1 identik dengan total redundansi dimana 2 harddisk yang masing-masing
samakapasitasnya menyalin isi (mirorring) data disk satu sama lainnya. Yang
satu secara otomatis dan secara terus menerus melakukan back-up terhadap yang
lainnya. Operasi dialihkan ke salah satu dari drive tunggal yang normal bila
yang lainnya rusak.
RAID 1 didesain untuk menangani data yang teramat penting (bernilai amat
mahal/sulit diganti bila hilang). Konsep kerja ini menyebabkan kapasitas total
harddisk akan berkurang setengahnya walau tidak mempengaruhi performance
keseluruhan. Kontroller RAID 1 yang lebih canggih biasanya mampu mengirimkan
data sebanyak 2 kali lipat dengan cara membaca sektor-sektor yang bersangkutan
dari 2 drive secara serentak.
RAID level 2
Cara kerjanya adalah dengan memisahkan masing-masing bit dari byte/blok data
pada drive yang terpisah dan menambahkannya pada beberapa drive lainnya untuk
pemeriksaan kesalahan. Misalnya RAID level 2 akan menyimpan sebuah 16 bit
digital secara satu per satu bit pada 16 drive dengan 5 drive ditambahkan untuk
dicadangkan pada proses pemeriksaan kesalahan. Dari seluruh total kapasitas
disk, sebanyak 37,5 % digunakan untuk byte pemeriksaan kesalahan data.
RAID level 2 tidak cocok digunakan untuk menyimpan file data dengan ukuran yang
kecil. Keuntungan penggunaan RAID Level 2 adalah kecepatan transfer data yang
tinggi. Hal ini didapat karena drive mengirimkan data secara paralel. Setiap
kesalahan yang terjadi akan dikoreksi tanpa menimbulkan waktu tunda sedikitpun karena
kontrolernya dapat memanfaatan informasi yang ada tanpa perlu membaca ulang
drive lagi.
RAID level 3
RAID level 3 memanfaat prinsip pendeteksian kesalahan bukan mengkoreksi
kesalahan. Pendeteksian kesalahan dilakukan dengan pemrosesan pemeriksaan paritas.
Saat error terdeteksi oleh kontroler maka RAID akan membaca ulang data pada
drive untuk menyelesaikan masalah error tersebut. Artinya seluruh piringan disk
pada RAID akan berputar lebih banyak dari biasanya. RAID 3 biasanya digunakan
pada Superkomputer.
RAID level 4
RAID level 4 bekerja pada level sektor bukannya level bit. Sebuah file pada
RAID 4 akan dipecah menjadi beberapa sektor dimana setiap sektorna akan
disebarkan pada semua drive. Lalu nantinya sektor itu akan dibaca secara
serial. Pertama dari drive ke 1,lalu ke 3 , dst.
Untuk pendeteksian kesalahan RAID 4 menambahkan sebuah drive paritas dan
kontroler RAID 4 dapat memperbaiki performancenya dengan teknik data striping.
Dua atau lebih sektor dari drive yang berlainan dapat dibaca secara serentak
lalu disimpan pada RAM berkecepatan tinggi dan secara berurutan akan dikirimkan
ke user dengan kecepatan tinggi.
Operasi penulisan lebih lamban dari operasi pembacaan. Hal ini dikarenakan RAID
4 memakai teknologi baca setelah tulis. Artinya setelah data dituliskan ke disk
lalu dilakukan pembacaan untuk menentukan paritas kemudian data paritas
tersebut dituliskan ke drive parity.
RAID level 5
RAID 5 melenyapkan drive parity yang ada pada RAID 4. Informasi pemeriksaan
paritas ditambahkan sebagai sektor biasa yang menjelajahi seluruh disk pada
RAID persis sepeti halnya data biasa lainnya. Keuntungannya adalah kontroler
RAID 5 mampu menyediakan kempuan data striping dan elevator seeking.
Sekarang kita bahas mengenai HAS.
Host-Attached Storage (HAS) adalah pengaksesan storage melalui port M/K
lokal. Port-port ini menggunakan beberapa teknologi. PC biasanya menggunakan
sebuah arsitektur bus M/K yang bernama IDE atau ATA. Arsitektur ini mendukung
maksimal 2 drive per M/K bus. Arsitektur yang lebih baru yang menggunakan
simplified cabling adalah SATA. High-end workstation dan server biasanya
menggunakan arsitektur M/K yang lebih rumit, seperti SCSI atau fiber channel
(FC).
SCSI adalah sebuah arsitektur bus. Medium fisiknya biasanya adalah kabel ribbon
yang memiliki jumlah konduktor yang banyak (biasanya 50 atau 68). Protokol SCSI
mendukung maksimal 16 device dalam bus. Biasanya, device tersebut termasuk
sebuah controller card dalam host (SCSI initiator, yang meminta operasi) dan
sampai 15 storage device (SCSI target, yang menjalankan perintah). Sebuah SCSI
disk adalah sebuah SCSI target yang biasa, tapi protokolnya menyediakan
kemampuan untuk menuliskan sampai 8 logical unit pada setiap SCSI target.
Penggunaan logical unit addressing biasanya adalah perintah langsung pada
komponen dari array RAID atau komponen dari removable media library .
FC adalah sebuah arsitektur seri berkecepatan tinggi yang dapat beroperasi pada
serat optik atau pada kabel copper 4-konduktor. FC mempunyai dua varian.
Pertama adalah sebuah switched fabric besar yang mempunyai 24-bit space alamat.
Varian ini diharapkan dapat mendominasi di masa depan dan merupakan dasar dari
storage-area network (SAN). Karena besarnya space alamat dan sifat switched
dari komunikasi, banyak host dan device penyimpanan dapat di-attach pada
fabric, memungkinkan fleksibilitas yang tinggi dalam komunikasi M/K. Varian FC
lain adalah abritrated loop (FC-AL) yang bisa menuliskan 126 device (drive dan
controller).
Banyak variasi dari device penyimpanan yang cocok untuk digunakan sebagai HAS.
Beberapa diantaranya adalah hard disk, RAID array, serta drive CD, DVD dan
tape. Perintah M/K yang menginisiasikan transfer data ke HAS device adalah
membaca dan menulis logical data block yang diarahkan ke unit penyimpanan
teridentifikasi yang spesifik (seperti bus ID, SCSI ID, dan target logical
unit).
Terakhir adalah NAS.
NAS (Network Attached Storage)adalah tingkat penyimpanan file data komputer yang terhubung ke jaringan
komputer yang menyediakan akses data kepada client. Pada 2010 perangkat NAS
yang mendapatkan popularitas, sebagai metode untuk file sharing antara beberapa
komputer manfaat Potensi jaringan-attached storage, dibandingkan. Ke file
server, termasuk akses data yang lebih cepat, administrasi lebih mudah, dan
konfigurasi sederhana .NAS sistem jaringan peralatan yang mengandung satu atau lebih hard drive,
sering disusun menjadi logis, wadah penyimpanan berlebihan atau array RAID.
Network-attached storage menghapus tanggung jawab melayani file dari server
lain pada jaringan. Mereka biasanya menyediakan akses ke file menggunakan
protokol jaringan file sharing seperti NFS, SMB / CIFS, atau AFP.
Sekian untuk postingan kali ini. Terima kasih banyak 4 readers. :)
Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai masalah-masalah yang mungkin timbul pada harddisk kita, dan cara untuk mengatasi masalah tersebut.
Ok!! langsung aja ya, cekidot!!
Masalah yang pertama yaitu:
Bagaimana bila harddisk kita terformat??
Wah emang sedih juga kalo harddisk kita terformat, padahal kan pasti data2 yang ada didalamnya sangat penting bagi kita, trus kita juga ngumpulinnya udah lama pastinya, masa harus hilang begitu saja?? Ok, don't worry, ada solusinya yang bisa Anda praktekan kok, yaitu langkah yang pling tepat untuk Anda lakukan adalah lepas harddisk dari pc, lalu hubungkan harddisk tersebut ke computer lain (bisa menggunakan kabel data USB 2.0 to IDE/SATA), kemudian gunakan software untuk mengembalikan data (ini bisa Anda search di google, banyak ko), contohnya get data back, dll. Second Problem :
Bagaimana bila data pada harddisk kita kena penyakit virus??
Disini saya akan membahas tentang cara mengatasi harddsik yang terinfeksi oleh virus yang bernama Winsta, yaitu virus yang memakan lahan kosong pada harddisk kita, jadi tiba2 harddisk kita penuh begitu saja, padahal kita tidak memasukkan apa2 ke harddisk kita. langsung aja deh, ini nih solusinya.
1. Gunakan Dr Web CureIt. Download Dr Web CureIt di situs freedrweb.com untuk menghapus virus 2. Perbaiki regitri Windows yang sudah dimodifikasi oleh virus. Caranya, pertama-tama, salin script di bawah ini ke file Wordpad. [Version] Signature=”$Chicago$” Provider=Vaksincom Oyee [DefaultInstall] AddReg=UnhookRegKey DelReg=del [UnhookRegKey] HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced, ShowSuperHidden,0×00010001,1 HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced, SuperHidden,0×00010001,1 HKCU, Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Explorer\Advanced, HideFileExt,0×00010001,0 HKLM, SOFTWARE\CLASSES\batfile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\comfile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\exefile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\piffile\shell\open\command,,,”"”%1″” %*” HKLM, SOFTWARE\CLASSES\regfile\shell\open\command,,,”regedit.exe “%1″” HKLM, SOFTWARE\Microsoft\Windows NT\CurrentVersion\Winlogon, Shell,0, “Explorer.exe” [del] HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\MRxCls HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\MRxNet HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Services\MRxCls HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Services\MRxNet HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXClS HKLM, SYSTEM\CurrentControlSet\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXNET HKLM, SYSTEM\ControlSet001\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXClS HKLM, SYSTEM\ControlSet002\Services\Enum\Root\LEGACY_MRXNET Kemudian, simpan file dengan nama ‘repair.inf’. Gunakan pilihan Save as type menjadi Text Document agar tidak terjadi kesalahan. Lalu, klik kanan file ‘repair.inf’, pilih ‘Install’ dan restart komputer. “Bersihkan temporary file, hal ini agar dapat mencegah sisa trojan yang mencoba aktif kembali. Gunakan tools seperti ATF Cleaner atau gunakan fitur Windows yaitu Disk Clean-Up,” tulis Adi. Selain itu, berikut adalah script darurat yang bisa digunakan untuk mencegah agar Winsta tidak kembali menginfeksi. Simpan script berikut dengan nama Winsta.bat (tipe file: Text) @echo off del /f c:\windows\system32\winsta.exe rem rd c:\windows\system32\winsta.exe md c:\windows\system32\winsta.exe del /f c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys rem rd c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys md c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys del /f c:\windows\system32\drivers\mrxcls.sys rem rd c:\windows\system32\drivers\mrxcls.sys md c:\windows\system32\drivers\mrxcls.sys attrib +r +h +s c:\windows\system32\winsta.exe attrib +r +h +s c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys attrib +r +h +s c:\windows\system32\drivers\mrxnet.sys Setelah selesai, klik ganda file Winsta.bat yang dihasilkan. Untuk pembersihan yang optimal dan mencegah infeksi ulang, scan kembali menggunakan antivirus yang ter-update dan mengenali virus ini dengan baik.
Sekarang lanjut ke masalah berikutnya.
Bagaimana kalau partisi pada harddisk hilang atau terhapus?
Pada keadaan ini computer masih bisa login ke windows (jika partisi yang hilang bukan partisi dimana MBR berada). Partisi tidak bisa tampil pada windows eksplorer. Coba dicheck dulu dengan cara klik kanan My Computer > Manage > pada storage pilih Disk Management. Coba dilihat pada jendela sebelah kanan, terlihat apa tidak partisi yang hilang atau tidak muncul tadi. Setelah itu gunakan software untuk mengembalikan partisi yang hilang atau terhapus. Misalnya software yang bernama Partition Find and Mount Pro. Menggunakannyapun cukup mudah dan sederhana, yaitu setelah program dibuka pilih harddisk > scan > pilih salah satu dari pilihan yang tersedia > klik scan. Jika sudah ketemu partisi yang dicari (partisi yang hilang atau terhapus) klik Mount As ikuti perintah selajutnya. Buka kembali windows explorer, semoga partisi yang hilang sudah muncul kembali.
Masalah selanjutnya.
Bagaimana jika harddisk tidak terdeteksi?
Untuk melihat apakah harddisk terdeteksi atau tidak bisa dilakukan dengan cara : pada saat computer booting, masuk ke BIOS dengan menekan tombol delete atau F2 (tergantung merk motherboardnya), kemudian pilih pada standart CMOS setup. Maka akan tampil sejumlah harddisk maupun cdrom yang terpasang.
Harddisk tidak terdeteksi ini bisa disebabkan oleh karena kabel data maupun kabel power tidak tersambung dengan benar pada harddisk. Ini bisa diatasi dengan cara memasang kembali kabel data IDE/ SATA atau kabel power dengan benar pada harddisk. Atau bisa juga disebabkan oleh pengaturan jumper yang tidak benar. Ini bisa diatasi dengan cara mengatur kembali pengaturan jumper pada harddisk, tidak boleh sama dengan jumper sdrom atau harddisk yang lain bila terdapat lebih dari 1 harddisk. Yang lebih parah lagi adalah dikarenakan harddisk memang sudah rusak parah sehingga tidak bisa digunakan lagi. Dan solusinya adalah, ya beli harddisk baru dong. Masa mau pake disket?? hehehe.
Ok, lanjut to the next problem.
Bagaimana jika harddisk lambat dalam mengakses data atau file, alias lemot?
Problem ini biasanya disebabkan oleh bad sector gan. Muncul deh pertanyaan baru. Nah bagaimana untuk mengatasi bad sector tersebut?
Jika pada hardisk kita sudah terdapat Bad sector, segeralah untuk mengatasinya, jika tidak bad sector akan terus menyebar yang akhirnya akan membuat hardisk kita tutup usia alis rusak total, langkah awal minimal kita harus membackup data-data penting ke media lain untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.
Sebenarnya bad sector tersebut susah disembuhkan dengan software karena bad sector merupakan hardware problem. yang bisa dilakukan oleh software hanya sekedar menganalysis sector berapa sampai berapa yang kena bad sector pada hardisk dan selanjutnya mengisolasi biar biar tidak menyebar.
Untuk kasus bad sector yang tidak terlalu berat dan hardisk masih bisa dibaca/didetect oleh komputer, kita dapat mengatasinya menggunakan software tertentu seperti R-Studio atau HDD Regenerator.
Nah itulah beberapa masalah yang sering muncul pada harddisk dan cara untuk mengatasinya. Dengan begitu berarti berakhir pula postingan kali ini, di cukupkan sekian aja ya, thanks a lot buat yang udah baca. :)
Wassalamu'alaikum wr. wb. ^^
Sumber :
http://rahmabasel.blogspot.com dan http://www.karbazon.co.cc